Usia dan Pangkat 10 Pahlawan Revolusi Korban G30S: Mengenang Jasa Para Pahlawan – Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965 merupakan salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia.

Pada malam itu, sepuluh pahlawan revolusi menjadi korban kekejaman yang di lakukan oleh Partai Komunis Indonesia rajamahjong slot (PKI). Mereka adalah para prajurit yang gugur dalam mempertahankan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Artikel ini akan membahas profil, usia, dan pangkat dari sepuluh pahlawan revolusi tersebut, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa mereka.

Baca juga : Undip Buka Pendaftaran Beasiswa: Untuk Mahasiswa Tidak Mampu

1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani

Profil: Ahmad Yani lahir di Jenar, Purworejo, pada 19 Juni 1922. Ia adalah seorang petinggi TNI AD yang di kenal tegas dan berani.

Usia: 43 tahun

Pangkat: Jenderal (Anumerta)

Ahmad Yani mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Ia berperan penting dalam pemberantasan PKI Madiun 1948, Agresi Militer Belanda II, dan penumpasan DI/TII di Jawa Tengah. Pada tahun 1962, ia di angkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

2. Letjen (Anumerta) Suprapto

Profil: Suprapto lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920. Ia adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang memiliki karier cemerlang di militer.

Usia: 45 tahun

Pangkat: Letnan Jenderal (Anumerta)

Suprapto sempat mengikuti pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Bandung sebelum terhenti karena pendudukan Jepang.

Ia aktif dalam perebutan senjata pasukan Jepang di Cilacap dan ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.

3. Letjen (Anumerta) Mas Tirtodarmo Haryono

Profil: MT Haryono lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924. Ia adalah seorang dokter yang kemudian berkarier di militer.

Usia: 41 tahun

Pangkat: Letnan Jenderal (Anumerta)

MT Haryono mahjong ways 2 menempuh pendidikan di Ika Dai Gaku (Sekolah Kedokteran) di Jakarta pada masa pendudukan Jepang. Setelah proklamasi kemerdekaan, ia bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan memiliki pangkat mayor.

4. Letjen (Anumerta) Siswondo Parman

Profil: Siswondo Parman lahir di Wonosobo pada 4 Agustus 1918. Ia adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang di kenal cerdas dan berwibawa.

Usia: 47 tahun

Pangkat: Letnan Jenderal (Anumerta)

Siswondo Parman mengikuti pendidikan di Akademi Militer Kerajaan di Bandung. Ia pernah bertugas sebagai Kepala server kamboja Staf Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang dan Deputi II Menteri/Panglima Angkatan Darat di Jakarta.

5. Mayjen (Anumerta) Donald Isaac Panjaitan

Profil: DI Panjaitan lahir di Balige, Sumatra Utara, pada 9 Juni 1925. Ia adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang dikenal disiplin dan berdedikasi tinggi.

Usia: 40 tahun

Pangkat: Mayor Jenderal (Anumerta)

DI Panjaitan menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Medan dan kemudian bergabung dengan TNI. Ia pernah bertugas sebagai Atase Militer di Bonn, Jerman Barat.

6. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo

Profil: Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen pada 28 Agustus 1922. Ia adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang dikenal jujur dan berintegritas.

Usia: 43 tahun

Pangkat: Mayor Jenderal (Anumerta)

Sutoyo Siswomiharjo menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yogyakarta dan kemudian bergabung dengan TNI. Ia pernah bertugas sebagai Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kodam) VII/Diponegoro.

7. Brigjen (Anumerta) Katamso Darmokusumo

Profil: Katamso Darmokusumo lahir di Sragen pada 5 Februari 1923. Ia adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang dikenal berani dan tegas.

Usia: 42 tahun

Pangkat: Brigadir Jenderal (Anumerta)

Katamso Darmokusumo menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Solo dan kemudian bergabung dengan TNI. Ia pernah bertugas sebagai Komandan Resimen Infanteri di Yogyakarta.

8. Kolonel (Anumerta) Sugiyono Mangunwiyoto

Profil: Sugiyono Mangunwiyoto lahir di Gunungkidul pada 12 Agustus 1926. Ia adalah seorang perwira menengah TNI AD yang dikenal setia dan berdedikasi.

Usia: 39 tahun

Pangkat: Kolonel (Anumerta)

Sugiyono Mangunwiyoto menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yogyakarta dan kemudian bergabung dengan TNI. Ia pernah bertugas sebagai Komandan Batalyon Infanteri di Yogyakarta.

9. Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean

Profil: Pierre Tendean lahir di Jakarta pada 21 Februari 1939. Ia adalah seorang perwira muda TNI AD yang dikenal cerdas dan berani.

Usia: 26 tahun

Pangkat: Kapten (Anumerta)

Pierre Tendean menempuh pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang dan kemudian bergabung dengan TNI. Ia pernah bertugas sebagai ajudan Jenderal AH Nasution.

10. Aipda (Anumerta) Karel Satsuit Tubun

Profil: Karel Satsuit Tubun lahir di Maluku pada 14 Oktober 1928. Ia adalah seorang anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang dikenal setia dan berani.

Usia: 37 tahun

Pangkat: Ajun Inspektur Polisi Dua (Anumerta)

Karel Satsuit Tubun menempuh pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Sukabumi dan kemudian bergabung dengan Polri. Ia pernah bertugas sebagai pengawal Wakil Perdana Menteri II, Dr. J. Leimena.

Kesimpulan

Sepuluh pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S adalah sosok-sosok yang berani, berdedikasi, dan setia kepada negara. Mereka telah memberikan pengorbanan terbesar demi mempertahankan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Mengenang jasa-jasa mereka adalah bentuk penghormatan dan penghargaan atas perjuangan mereka. Semoga semangat juang mereka terus menginspirasi generasi muda Indonesia untuk mencintai dan membela tanah air.